Dosen UAD Giatkan Desa Mandiri Sehat Bebas Stunting di Gunungkidul

Dosen UAD Giatkan Desa Mandiri Sehat Bebas Stunting di Gunungkidul
Tim PkM UAD saat malaksanakan program pengabdian Desa Mandiri Sehat Bebas Stunting di Gunungkidul, Senin (19/8/2024)/Foto: Tim PkM LPPM UAD.

Gunungkidul - Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka stunting, Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan kegiatan bertajuk "Pengabdian Kepada Masyarakat Menuju Desa Mandiri Sehat Bebas Stunting Berbasis Edukasi dan Inovasi" di Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tim PkM UAD yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari para akademisi yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Tri Wahyuni Sukesi (Ketua), Dr. Fatwa Tentama, Dr. Bambang Sudarsono, Nur Fitri Mutmainah, M.PA., Dr. Surahma Asti Mulasari, Sulistyawati, Ph.D., Lulu Nafiati, M.Sc., Fanani Arief Ghozali, M.Pd. dan Herman Yuliansyah, Ph.D.

Masyarakat diberikan pelatihan mengenai budidaya lele dan maggot, pembuatan pelet lele dan penguatan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Selain itu, juga dilakukan peresmian Zona Gizi Kalurahan Tegalrejo ditandai dengan pelepasan bibit lele yang dilakukan oleh Tri Wahyuni bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Gunungkidul Diah Purwanti Sunaryanta, lurah dan panewu, serta perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD.

Tri Wahyuni menuturkan, kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam menghadapi tantangan kesehatan yang tengah dihadapi oleh masyarakat setempat. Kegiatan yang digelar senin 19 Agustus 2024 ini mencakup serangkaian pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat Tegalrejo.

Menurut Tri Wahyuni, Tegalrejo dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena memiliki angka stunting tertinggi di Gunungkidul. Program ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata dan berkelanjutan dalam upaya menurunkan angka stunting melalui edukasi dan inovasi yang relevan dengan kondisi lokal.

"Kami berharap, dengan adanya program ini, masyarakat Tegalrejo dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga, terutama dalam mencegah stunting, " ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/8/2024).

Dalam sambutannya, Diah Purwanti menyampaikan, program pengabdian ini sangat selaras dengan Program Kandang, Kebun, Kolam (3K) yang telah dicanangkan oleh PKK Gunungkidul. "Untuk menekan angka stunting dengan memanfaatkan potensi lokal dan memberdayakan masyarakat, " ungkapnya.

Lebih lanjut, Tri Wahyuni menjelaskan, program pengabdian ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Sejak tahun 2022, program ini telah dilaksanakan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). "Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan akademisi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang, " ucapnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan desa mandiri sehat yang bebas dari stunting.

Dengan berfokus pada edukasi dan inovasi, diharapkan Kalurahan Tegalrejo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Gunungkidul.

Tim PkM UAD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul bersama-sama berkontribusi dalam menyukseskan program ini dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tegalrejo secara keseluruhan. ***

gunungkidul uad pkm stunting tegalrejo
RIO ARDIAN

RIO ARDIAN

Artikel Berikutnya

Polda DIY, DPKH dan Dinkes Gunungkidul Sosialisasikan...

Berita terkait